Dibangun Rasulullah dan para sahabat dengan luas 30x35 meter pada tahun pertama hijriyah (622M)
Setelah mengalami perluasan berkali-kali, Masjid Nabawi sekarang memiliki luas 9,85 ha dengan daya tampung 657 ribu jamaah. Halamanya seluas 635 ribu meter persegi dengan daya tampung 450 ribu jamaah.
Masjid masih terus diperluas hingga ditargetkan mampu menampung 1,5 juta jamaah.
Ada 250 payung elektrik yang terbuka pada pagi hari dan tertutup pada malam hari. Setiap payung juga dipasang kipas semprot yang bisa mengeluarkan air.
Masjid ini memiliki 43 gerbang sebagai akses masuk ke ruang utama. Setiap gerbang tertulis kutipan QS Al-Hijr:56. "udkhuluhā bisalāmin āminīna" (Masuklah dengan damai dan aman).
Bagi yang shalat di masjid ini diganjar 1000 kali pahala
Nabi Muhammad SAW memberi nama tempat tersebut Raudhatul Jannah atau Taman Surga. Semula lokasi Raudhah berada di luar Masjid Nabawi atau tepatnya di antara rumah Nabi dan mighrab di masjid. Namun seiring perluasan Masjid Nabawi yang telah dilakukan beberapa kali, lokasi itu saat ini berada di dalam masjid.
Dahulu, Nabi Muhammad sering duduk untuk membacakan wahyu dan mengajarkannya kepada sahabatnya di Raudhah. Nabi pernah bersabda, “Antara kamarku dan mimbarku terletak satu bagian dari taman surga.” (HR Bukhari dan Muslim). Tempat ini merupakan salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa dan menjadi salah satu magnet di masjid Nabawi.
Jamaah biasa masuk ke Raudhah lewat pintu no.30. Sejak musim haji 2022, Arab Saudi memberlakukan aplikasi khusus untuk masuk ke Raudhah lewat eatmarna atau e-haj. Bagi yang tidak memiliki aplikasi bisa lewat tasrekh dari kantor misi haji setempat
8. Pilar Ustuwanah Tahajud
Tembok sisi utara makam Rasulullah yang kini menjadi rak buku.
Tempat dimana Rasulullah melakukan shalat tahajud.
1. Pilar Ustuwanah Hananah
Terletak di paling selatan Raudhah menempel dengan mihrab Rasulullah.
Lokasi dimana tumbuhnya pohon kurma yang pernah menangis karena mendengar suara zikir.
2. Pilar Ustuwanah Aisyah
Pilar pertama di sisi timur laut mihrab.
Lokasi dimana Rasulullah biasa shalat sunnah sendirian.
3. Pilar Ustuwanah Sarer
Pilar ini terletak di sisi paling timur Raudhah dan bersisian dengan makam Rasulullah. Tempat dimana Rasulullah tidur-tiduran sambil menunggu waktu shalat itiqaf.
4. Pilar Ustuwanah Taubah
Pilar pertama sebelah barat Ustuwanah Sarer.
Sahabat Rasulullah Abu Lubabah mengikatkan diri di pohon kurma ini untuk memohon ampunan Allah SWT.
5.Pilar Ustuwanah Hars/Ustuwanah Ali
Pilar ketiga dari arah selatan sisi paling timur Raudhah.
Salah satu pintu masuk Masjid Nabawi yang selalu dijaga oleh para sahabat.
6. Pilar Ustuwanah Wufud
Pilar ini terletak di pojok timur laut Masjid Nabawi lama (pada masa Rasulullah).
Saat ini berada di bagian perempuan Raudhah.
Di pilar ini, Rasulullah menerima delegasi dari suku-suku Arab sekaligus mengajarkan Islam kepada utusan tersebut.
7. Pilar Ustuwanah Jibril
Terletak di dalam makam Rasulullah
Tempat dimana Malaikat Jibril masuk menemui Rasulullah.
Rasulullah SAW dimakamkan di rumah Aisyah, tempat beliau tinggal saat wafat. Di samping kanan makam Rasulullah terdapat makam Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq dan Sayyidinia Umar bin Khatab. Jamaah biasanya akan melalui makam Rasulullah dan dua sahabatnya itu setelah keluar dari Raudhah.
Salah satu dari banyak kesalahan yang dilakukan di makam Nabi SAW adalah meninggikan suara dan meminta agar kebutuhan seseorang dipenuhi. Seseorang harus mengirim salam kepada Nabi SAW dan kedua sahabatnya dengan sopan santun serta dengan suara rendah. Dari HR Abu Dawud, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jangan jadikan rumahmu kuburan dan jangan jadikan kuburanku tempat pesta. Tetapi berdoalah untukku, karena berkatmu mencapaiku di mana pun kamu berada.”
Berikut adab dan doa saat berpapasan dengan makam Rasulullah
Makam Rasulullah
Untuk menyapa makam Rasulullah, jamaah bisa berdiri di depan makam Nabi SAW dan berkata, “Al-salaamu 'alayka ayyuha'l-Nabiyyu wa rahmat-Allaahi wa barakaatuhu." (Salam bagimu, ya Nabi, dan rahmat dan berkah Allah)
Jika ingin menambahkan sesuatu yang lebih pantas, hal ini tidak menjadi masalah. Seorang peziarah bisa menambahkan seperti:
“Al-salaamu ‘alayka ya khaleel-Allaah wa ameenahu ‘ala waheehi wa kheeratahu min khalqihi, ash-hadu annaka qad ballaghta al-risaalah wa addayta al-amaanah wa nasahta al-ummah wa jaahadta fi Allaahi haqqa jihaadihi.”
(Salam bagimu wahai sahabat Allah, orang yang Dia titipkan wahyu-Nya dan orang yang Dia pilih dari antara ciptaan-Nya. Aku bersaksi bahwa kamu menyampaikan risalah, menunaikan amanah, ikhlas menasehati umat dan berjuang dengan sekuat tenaga demi Allah).
Makam Abu Bakar
Setelah dari makam Nabi, peziarah diharuskan mengambil satu langkah ke kanan, sehingga berada di depan makam Abu Bakar. Saat di depannya, upayakan berkata, “Al-salaamu 'alayka ya Aba Bakr, al-salaamu 'alayka ya khaleefat Rasool-illaah fi ummatihi, radiya Allaahu 'anka wa jazaaka' an ummati Muhammadin khayran."
(Salam bagimu, wahai Abu Bakar, salam bagimu wahai penerus Rasulullah di ummatnya, semoga Allah meridhoimu dan membalasmu dengan kebaikan atas nama Muhammad).”
Ambil satu langkah ke kanan sehingga berada di depan 'Umar dan berkata, “Al-salaamu 'alayka ya 'Umar, al-salaamu 'alayka ya amir al-mu'mineen, radiya Allaahu 'anka wa jazaaka' an ummati Muhammadin khayran Muhammad.
Pemakaman Baqi adalah tanah kuburan untuk penduduk Madinah sejak zaman jahiliyah sampai sekarang. Di sini dimakamkan sejumlah sahabat Nabi. Di antaranya yakni, Usman Bin Affan RA (Khalifah III) dan para istri Nabi, yaitu Siti Aisyah RA, Umi Salamah, Juwariyah, Zainab, Hafshah binti Umar Bin Khattab dan Mariyah Al Qibtiyah RA. Putra-putri Rasulullah SAW juga dimakamkan di Baqi di antaranya Ibrahim, Siti Fatimah, Zainab dan Ummu Kulsum.
Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi yang letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi.
“Baqi” dalam bahasa Arab berarti sebuah tanah lapang. Jenazah yang dikubur di makam ini hanya ditandai sepasang batu tanpa ada nama. Tak ada satu pun identitas siapa yang dikubur di situ.
Sejak tahun lalu, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi membuka museum Rasulullah SAW yang dinamakan The Prophet The International Exhibition and Museum of the Life of the Prophet and Islamic Civilization’. Museum yang dibuka pada 2 Februari 2022 itu mendapat supervisi langsung dari Liga Muslim Dunia. Museum ini terletak di sisi timur Masjid Nabawi.
Ada 25 paviliun dan 500 artefak dari zaman Nabi (SAW) ditampilkan di museum baru, serta sejumlah lukisan. Ada sebuah paviliun yang didedikasikan untuk 99 nama Allah, dan satu lagi berfokus pada sejarah wanita dalam Islam. Arab News melaporkan bahwa museum tersebut juga akan memamerkan Konstitusi Madinah, yang ditulis setelah Nabi (SAW) memasuki kota tersebut. Paviliun lain didedikasikan untuk kehidupan para Nabi lainnya (AS), termasuk biografi mereka.